Bersama Hujan
Selirih rintiknya membungkus karam Musim berlabuh di muara senja Angin dan awan berkumandang Akan datang di mana luka bisa tertawa. Baris-baris berbaris Bentakan, cacian lahir dari otak dangkal Luka, Lirih... Perih, Menjelma serigala.. Sebab sepengakuan bintang Ada fajar meninggalkan malam Tepat di hadapan Tuhan.